Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018
kamu yang aku tulis dalam buku, namamu yang kusimpan dalam kalbu, dan kita yang kusebut dalam do'a 15 Desember 2018 
kepada seseorang yang dengannya kutitipkan rindu... semoga Sabtu tidak membuatmu semu, juga abu-abu Malang, 5 Desember 2018 
Bukan saat kita saling merindukan, Tapi saat kita saling mendo'akan Malang, 26/11/2018
Dan dingin sudah mulai memelukku, Aku pasrah dibawanya jauh.. Melewati hutan hujan tropis Terbang sedikit lebih rendah dari sayap merpati Hinggap sebentar di dahan yang miring Menikmati sepotong jingga disana Malang, 22/11/2018
Maaf mungkin aku khawatir, Maaf mungkin aku akan rindu, Maaf mungkin aku sedikit berlebihan, Aku hanya tidak tau bagaimana kuucapkan rasa sedang kata terkadang tak diterima, Sekali lagi maaf Malang, 23/11/2018
Yang bercahaya akan padam, kecuali Maha Cahaya Yang memotivasi akan usai, Kecuali Maha Motivasi.. Dan aku hanya bagian kecil dari isi, Hanya seberkas Cahaya dari jutaan bintang Malang, 20 / 11/ 2018
Dunia memang terkadang nyaman, tapi ia tidak aman Dunia memang terkadang bermakna, tapi tidak se-istimewa surga bahkan surga masih tidak ada apa apanya dengan RidhaNya Malang, 14 November 2018
Jangan patuh pada rapuh, Karena ada tubuh yang harus tetap tumbuh Karena ada Shubuh yang harus tetap  utuh Karena ada jauh yang harus kamu rengkuh  Malang, 9/11.2018
Maaf aku memaksa bertahan.. Aku hanya tidak siap untuk jatuh cinta lagi, Untuk berproses lagi Aku ingin menyudahi pencarianku Dan kamu sebagai akhir yang membawaku kepada muara Malang, November 2018
Hari ini aku rindu sekali dengan waktu itu, kamar bocor, berangkat pagi, lihat langit pas malam-malam ketiduran di mushola ke pasar pas hari Jum'at Es buah bawah jembatan, Senja lantai tiga, Resep-resep nggak jelas
Tiga Unsur Itu Aku, Kamu Dan Kita Teman, Kawan, Sahabat,             “teman”, mari duduk didekatku dan lihat apa yang kita tulis disana   Iya atau tidak, 3 tahun berjalan serasa 3 hari Awal berjumpa di depan gerbang besi Kumengenalmu tanpa tau awal berkata, dan hanya bertukar   nama, lalu   saling menjauh dan berjanji kembali esok hari Hari itu resmi menjadi masa lalu Tahun pertama kita berkenalan dengan senior Sok akrab lalu timbul keberanian untuk bergabung dalam komunitas kecilnya Hanya itu…. Sisanya mungkin terbuang sia-sia dengan gosip dan secangkir kopi Tahun pertamapun resmi menjadi masa lalu, sama seperti hari itu Tahun kedua “kawan”… Mentari kembali mengantar kita di gerbang ini Kamu dan aku mungkin mulai sibuk Pelan-pelan menjauh Kopi patnermu berganti dengan seragam resmi komunitas Bukan Cuma kamu, akupun sama Hari yang sulit, tahun yang berat Kita berjumpa di sisa penat mempertanggungjawabkan sumpah Bukan lagi canda tawa, ta