Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017
                      UNTUK PERPISAHAN Oleh Miftahul Hanifah Qohar Di bawah naungan langit biru dengan segala hiasannya yang indah tiada tara Di atas hamparan bumi dengan segala lukisannya yang panjang terbentang Masih kudapatkan dan kurasakan Curahan rahmat dan berbagai ni'mat Yang kerap Kau berikan Tapi bila tiba waktu berpisah Pantaskah kumemohon diri Tanpa setetes syukur di samudera rahmat-Mu Di siang hari kulangkahkan kaki bersama ayunan langkah sahabatku Di malah hari kupejamkan mata bersama orang-orang yang kucintai Masih kudapatkan dan kurasakan Keramaian suasana dan ketenangan jiwa Tapi bila tiba waktu berpisah Akankah kupergi seorang diri Tanpa bayang-bayang mereka yang akan menemani Ketika kulalui jalan-jalan yang berdebu yang selalu mengotori tubuhku Ketika kuisi masa-masa yang ada dengan segala sesuatu yang tiada arti Masih bisa kumenghibur diri Tubuhku kan bersih dan esok kan lebih baik Tanpa sebersit keraguan Tapi bila tiba waktu berpisah

Puisi

                    _Rinduku Bumi Rafflesia_ Bumi hijau yang kutinggalkan ... 7 tahun silam Apa kabarmu kawan ? Kawasan yang ramai dengn kicau kutilang, juga riuh rendah sapa tawa antara kita Semalam aku bermimpi Berteduh dibawah rindang dedaunan Bercumbu dengan waktu dan sandi sendu Sesekali mendengar jejakmu menghalau burung burung sawah Bumi hijau yang kutinggalkan 7 tahun silam Apa kabarmu kawan ? Sengaja kususuri lembar harianku Mengeja namamu Tak lupa kusisipkan senyum disetiap simpul kejanggalan Entah apa lagi yang akan kubuka Mencarimu seolah tiada sirna Bumi hijauku, bumi Rafflesia Salam hangat dari manusia kecil yang dulu menjejakimu dengan telanjang kaki Maaf perahuku belum sampai, bukan jarak yang terlalu jauh kawan Tapi bingkisan untukmu belum selesai Biarlah rantau 7 tahun  buahkan jutaan rindu, asal bingkisanmu selesai dengan apik Tapi tunggu, 7 tahun ternyata masih sebentar Maka izinkan kakiku berlayar lagi, tak tau kemana angin akan membawa Bu